Misi dan Dialog Iman pada Ruang Virtual: Sebuah Model Reflektif Yohanes 3:1-21

Fransiskus Irwan Widjaja, Harls Evan R. Siahaan

Abstract


The church service activities, including missions, experience increasingly complex challenges, especially entering a pandemic era in this digital era. The limited physical space due to the pandemic has forced almost all church activities to be carried out through virtual media, including mission activities. Meanwhile, in virtual space, or the virtual world created by internet media, all limitations can be broken through, so that everyone can visit any place in all parts of the world through digital technology. The effect is that there are no longer barriers between regions and places so that all information can be freely accessed, the excesses are disrupted which often results in a social and political uproar. The church should be able to use this borderless medium to share its faith in a dialogical manner, without having to follow the flow of disruption. This article offers an idea of creating a dialogue space in the context of a virtual space mission. The method used is a descriptive analysis of the narrative of John 3:1-21. As a result, the narration of the text is a model of friendly dialogue between religious leaders. In conclusion, the mission can take the model of the dialogue of Jesus and Nicodemus which is carried out in a virtual space by utilizing digital media.


Abstrak

Kegiatan pelayanan gerejawi, termasuk misi, mengalami tantangan yang semakin kompleks, terlebih memasuki masa pandemi di era digital ini. Terbatasnya ruang gerak secara fisik akibat pandemi telah memaksa hampir semua kegiatan gereja dilakukan melalui media virtual, termasuk kegiatan misi. Sementara di ruang virtual, atau dunia maya yang tercipta oleh media internet, semua keterbatasan dapat diterobos, sehingga semua orang dapat mengunjungi setiap tempat di seluruh belahan bumi melalui teknologi digital. Efeknya, tidak adanya lagi pembatas antarwilayah dan tempat membuat semua informasi pun dapat diakses secara bebas, eksesnya terjadi disrupsi yang kerap mengakibatkan kegaduhan sosial hingga politik. Gereja seharusnya dapat menggunakan media tanpa batas ini untuk membagi imannya secara dialogis, tanpa harus mengikuti arus disrupsi. Artikel ini menawarkan sebuah pemikiran menciptakan sebuah ruang dialog dalam rangka bermisi pada ruang virtual. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis naratif Yohanes 3:1-21. Hasilnya, narasi teks tersebut merupakan model dialog pemimpin agama yang dilakukan secara ramah. Kesimpulannya, misi dapat mengambil model dialog Yesus dan Nikodemus yang dilakukan pada ruang virtual dengan memanfaatkan media digital.



Keywords


church mission; dialogue of faith; digital era; John 3; virtual space; dialog iman; era digital; misi gereja; ruang virtual; Yohanes 3

Full Text:

PDF

References


Adiprasetya, Joas. An Imaginative Glimpse: Trinitas Dan Agama-Agama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018.

Adiprasetya, Joas, and Nindyo Sasongko. “A Compassionate Space-Making: Toward a Trinitarian Theology of Friendship.” Ecumenical Review 71, no. 1–2 (2019): 21–31.

Afandi, Yahya. “Gereja Dan Pengaruh Teknologi Informasi ‘Digital Ecclesiology.’” FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 1, no. 2 (2018): 270–283.

Bahri, Media Zainul. “Dialog Antar Iman Dan Kerja Sama Demi Harmoni Bumi.” Refleksi 13, no. 1 (2014): 61–96.

Dwiputra, J. “Hoax Dan Kekerasan: Sebuah Refleksi Terhadap Kejadian 39: 1-23 Serta Upaya Mencegah Timbulnya Kekerasan Di Era Post-Truth.” SCRIPTA: Jurnal Teologi dan Pelayanan … 11, no. 1 (2021): 41–53. https://ejournal.stte.ac.id/index.php/scripta/article/view/125.

Dwiraharjo, Susanto. “Kajian Eksegetikal Amanat Agung Menurut Matius 28:18-20.” Jurnal Teologi Gracia Deo 1, no. 2 (2019): 56–73.

———. “Konstruksi Teologis Gereja Digital: Sebuah Refleksi Biblis Ibadah Online Di Masa Pandemi Covid-19.” EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 4, no. 1 (2020): 1–17.

Gulo, Manase. “Soteriologi: Sebuah Kajian Teologi Reformed.” Manna Rafflesia 1, no. 2 (2015): 131–140.

Hartono, Handreas. “Mengaktualisasikan Amanat Agung Matius 28: 19-20 Dalam Konteks Era Digital.” KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) 4, no. 2 (2018): 157–166.

Munthe, Eben. “Mengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung Di Era 4.0.” EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 3, no. 2 (2019): 133–141.

Park, Joon-Sik. “Hospitality as Context for Evangelism.” Missiology: An International Review 30, no. 3 (2002): 385–395.

Qadir, Zuly. “Problem Dialog Antariman: Membangun Keberagamaan Inklusif.” Millah 4, no. 1 (August 4, 2004): 1–22. http://jurnal.uii.ac.id/index.php/Millah/article/view/5789.

Qoyyum, Muhammad. “Dialog Antar Agama Dalam Perspektif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Dan Nahdlatul Ulama (NU): Sebuah Studi Komparasi.” UIN Syarif Hidayatullah, 2019. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/45692.

Rumagit, Stev Koresy. “Kekerasan Dan Diskriminasi Antar Umat Beragama Di Indonesia.” Lex Administratum 1, no. 2 (2013): 56–64.

Septanto, Henri. “Pengaruh Hoax Dan Ujaran Kebencian Sebuah Cyber Crime Dengan Teknologi Sederhana Di Kehidupan Sosial Masyarakat.” Kalbiscientia: Jurnal Sains dan Teknologi 5, no. 2 (2018): 157–162.

Siahaan, Harls Evan R. “Aktualisasi Pelayanan Karunia Di Era Digital.” EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 1, no. 1 (2018): 23–38.

Simorangkir, Sri Lina B L. “Memahami Penerapan Taurat Pada Masa Yesus Dan Implikasinya Dalam Menghayati Firman Tuhan Pada Masa Kini.” Jurnal Teologi Berita Hidup 3, no. 1 (2020): 16–32.

Susanta, Yohanes K. “Hospitalitas Sebagai Upaya Mencegah Kekerasan Dan Memelihara Kerukunan Dalam Relasi Islam-Kristen Di Indonesia.” Societas Dei: Jurnal Agama dan Masyarakat 2, no. 1 (2015): 281–312.

Susanta, Yohanes Krismantyo. “‘Menjadi Sesama Manusia’ Persahabatan Sebagai Tema Teologis Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Bergereja.” DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 2, no. 2 (2018): 103–118.

———. “Menuju Misi Kristen Yang Mengedepankan Dialog Antariman.” THRONOS: Jurnal Teologi Kristen 1, no. 2 (2020): 73–85.

Sutoyo, Daniel. “Yesus Sebagai Guru Agung.” Jurnal Antusias 3, no. 5 (2014): 64–85. Accessed April 26, 2019. http://www.sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/antusias/article/view/13.

Tanzil, Vincent. “Dalam Allah Trinitas Dialog Antar Iman Hidup, Bergerak, Dan Ada.” Amanat Agung 9 (2) (2013): 221–242.

Widjaja, Fransiskus Irwan, Daniel Ginting, and Sabar Manahan Hutagalung. “Teologi Misi Sebagai Teologi Amanat Agung.” THRONOS: Jurnal Teologi Kristen 1, no. 1 (2019): 17–24.

Yasin, Taslim HM. “Membangun Hubungan Antar Agama Mewujudkan Dialog Dan Kerjasama.” Jurnal Substantia 12, no. 1 (2011): 85–91.

Yong, Amos. “The Spirit of Hospitality: Pentecostal Perspectives toward a Performative Theology of Interreligious Encounter.” Missiology: An International Review 35, no. 1 (2007): 55–73.




DOI: https://doi.org/10.55884/thron.v2i1.17

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Thronos diindeks oleh:

 


Online ISSN: 2722-662X

Printed ISSN: 2722-7421

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright © THRONOS. All Rights Reserved.