Pandangan Eklesiologi Calvin mengenai Politik Praktis dalam Pelayanan Gereja

Alfons Renaldo Tampenawas

Abstract


This article discusses the inclusion of Calvin’s exclusion of politics in practical church service of the Calvin Chruch and state (politicos) as two things that the Lord allows for attending to life in the world, but both church and state (politics) both have different duties and responsibilities while also helping one another. There’s basically no supremarcy between the two. But what matters is when politics blends with service in the church, in another sense the church becomes the vehicle for politics. This is what they call a practical political activity. Where both personal and political interests have made the church a tool for sustaining support. This is made the church lose its identity as salt and the light of the world.

Abstrak

Artikel ini membahas mengenai pandangan Eklesiologi Calvin Mengenai Politik Praktis dalam pelayanan Gereja. Dalam Eklesiologi Calvin gereja maupun negara (politik) merupakan dua hal yang diijinkan Tuhan untuk hadir dalam kehidupan di dunia, akan tetapi baik gereja maupun negara (politik) keduanya memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda walaupun juga saling menolong satu dengan yang lain. Pada dasarnya tidak ada supremasi antara keduanya. Namun yang menjadi persoalan ketika politik bercampur aduk dengan pelayanan di dalam gereja, dalam arti yang lain gereja menjadi kendaraan bagi politik. Inilah yang dinamakan dengan kegiatan politik praktis, dimana kepentingan pribadi maupun kelompok partai politik menjadikan gereja sebagai alat untuk mencari dukungan. Hal ini membuat gereja kehilangan jati diri/identitas sebagai garam dan terang dunia.


Full Text:

PDF

References


AMUZZAHIDIN, MUH. IN’. “ETIKA POLITIK DALAM ISLAM,” Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial (2016).: 90

Aritonang, Jan S. Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja Edisi yang Diperbaharui, h. 77.

Arndt et al, William. A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature, (Chicago: University of Chicago Press, 2000), h. 137.

Basri, Seta. Pengantar Ilmu Politik, (Jogjakarta: Indie Book Corner, 2011), h. 2.

Batlajery, Agustinus M. L. “KONTEKS YANG MEMPENGARUHI EKELESIOGI CALVIN,” Waskita: Jurnal Studi Agama dan Masyarakat (2014).: 119-120

Batlajery, Agustinus. Konteks yang mempengaruhi Eklesiologi Calvin. Waskita. (April 2014), shh. 119-120.

Bayu Mitra Adhyatma Kusuma and Theresia Octastefani. “NEGOSIASI DAKWAH DAN POLITIK PRAKTIS (MEMBACA ORIENTASI ORGANISASI SAYAP KEAGAMAAN ISLAM PADA PARTAI NASIONALIS),” al-Balagh : Jurnal Dakwah dan Komunikasi (2017).: 5-6

Berkhof, Louis. Teologi Sistematika 5 Doktrin Gereja, (Surabaya: Momentum, 2012), h. 15.

Calvin, John. Commentary on the Book of The Prophet Daniel, vol. 1 (Grand Rapids, Michigan, Baker Book House: 2005), h. 462.

Calvin, Yohanes. Intitutio Pengajaran Agama Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003), h. 185.

End, Th. Van den. Harta dalam Bejana, (Jakarta: BPK-GM; 2000), h. 188.

Hall, David W. Calvin di Ranah Publik, (Surabaya: Momentum, 2011), h. 4.

Handoko, Yakub Tri. “RELASI GEREJA DAN NEGARA MENURUT JOHN CALVIN: HUKUMAN MATI ATAS MICHAEL SERVETUS SEBAGAI SEBUAH CONTOH KASUS,” Jurnal Theologia Aletheia (2019): 96

Imam, Hidajat. Teori-Teori Politik, (Malang: Setara, 2009), h. 2.

John Calvin dan Henry Beveridge. Commentary Upon the Acts of the Apostles, vol. 1 (Bellingham, WA: Logos Bible Software, 2010), h. 178.

John Calvin dan Henry Beveridge. Commentary Upon the Acts of the Apostles, vol. 2 (Bellingham, WA: Logos Bible Software, 2010), h. 138.

Jonge, Christian de. Apa itu Calvinisme?, (Jakarta:BPK-GM; 2001), h. 265.

Kuyper, A braham. Ceramah-ceramah Mengenai Calvinisme (Surabaya: Penerbit, Momentum, 2005), h. 90.

Lugo, Gunche. Manifesto Politik Yesus, (Yogyakarta: ANDI, 2009), h. 42.

Mardiatmadja, B.S. Eklesiologi Makna dan Sejarahnya, (Yogyakarta: Kanisius, 1986), h. 11.

Mcgrath, Alister E. Sejarah Pemikiran Reformasi, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997), h. 259.

Meeter, H. Henry. Pandangan-Pandangan Dasar Calvinisme, (Surabaya: Penerbit Momentum, 2012), h. 99.

Miriam, Budiarjo. Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia, 2007), h. 14.

Na’im, Moh. Abu. “HOAKS Sebagai Konstruksi Sosial Untuk Kepentingan Politik Praktis Dalam Pilgub DKI Jakarta,” Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam (2017).: 364-365

Saragih, Erman S. “Penatalayanan Gereja Dalam Politik Praktis,” Didaskein (2016).: 2

Simamora, Adolf Bastian. “POLITIK MENURUT ALKITAB DAN IMPLIKASINYA BAGI PERAN GEREJA DALAM PUSARAN POLITIK DI INDONESIA,” Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik dan Agama (2019).: 3

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 73.

Susanta, Yohanes Krismantyo. “Orang Kristen Dan Politik: Belajar Dari Kasus Salomo Dan Adonia Dalam Persaingan Menuju Takhta,” DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (2019).: 23

Waltner E. "The Anabaptist Conception ot the Church", dalam The Mennonite Quarterly Review, 25, 1951, hh. 11-13.

Wendel, Francois. CALVIN Asal Usul dan Perkembangan Pemikiran Religiusnya, (Surabaya: Momentum, 2010), h. 337.

Winarno, Ronny. “ARTI PENTING NILAI-NILAI DAN NORMA HUKUM DALAM BERPOLITIK PRAKTIS,” Perspektif (2015).: 82




DOI: https://doi.org/10.55884/thron.v1i2.7

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Thronos diindeks oleh:

 


Online ISSN: 2722-662X

Printed ISSN: 2722-7421

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright © THRONOS. All Rights Reserved.